» » » Memproduksi Bioaktivator Kompos

Secara alami, kotoran ternak akan mengalami dekomposisi sehingga menjadi pupuk kandang yang siap pakai. Namun, proses tersebut lumayan lama, berkisar 4 sampai 6 bulan. Untuk mempercepat proses pengomposan bisa dilakukan dengan menambajkan bioaktivator.

Mikroba yang terdapat dalam bioaktivator akan membantu menguraikan ikatan-ikatan kimia kompleks menjadi sederhana.

Kita harus mulai menghilangkan ketergantungan terhadap pupuk kimia. Selain harganya mahal, kadang sulit diperoleh, pemakaian pupuk kimia dalam jangka panjang juga merusak struktur tanah. Karena itu, kita perlu membuat terobosan untuk menjaga kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, memperkaya bahan makanan dalam tanah, dan menetralisir kimia atau racun dalam tanah.
Pemanfaatan pupuk kandang dan hijauan menjadi salah satu langkah untuk mengurangi pemakaian pupuk kimia. Hanya saja, proses pengomposan harus dilakukan agar unsur hara yang kita aplikasikan ke lahan siap diserap tanaman, selain menghilangkan jamur yang merugikan tanaman.

Mengenal MOL (Mikroorganisme Lokal)
Mikroorganisme lokal (MOL) merupakan mikroorganisme menguntungkan yang digunakan untuk peragian atau mempercepat pembusukan dalam proses pembuatan pupuk kandang. Dengan penggunaan MOL dalam pembuatan pupuk kandang bisa mengemilir adanya limbah, selain itu, MOL juga bisa mempercepat pengomposan pupuk kandang menjadi tiga minggu.
Selain digunakan sebagai starter pupuk kandang, MOL bisa juga dipakai sebagai pupuk cair. Cara aplikasinya dengan mengencerkan MOL terlebih dahulu. Satu bagian MOL dicampur dengan 15 bagian air. Larutan tersebut disiramkan pada tanah di sekitar tanaman. Upayakan jangan mengenai batang tanaman. Namun demikian, pupuk cair MOL ini tidak direkomendasikan untuk tanaman anggrek. Karena, anggrek tumbuh di media pakis dan akarnya menonjol. Jika MOL disiramkan ke media pakis, mikrobia dalam MOL akan memakan pakis dan menimbulkan panas. Akibatnya, akar terbakar dan tanaman mati.
Proses Pembuatan Bioaktivator (Bakteri Pengurai Kompos)
Bioaktivator yang dibuat sendiri atau mikroorganisme local (MOL), yaitu kumpulan mikroorganisme yang bisa “diternakan”. Fungsinya sebagai starterdalam pembuatan pupuk kandang. Berdasarkan bahannya, ada dua MOL yang bisa dibuat, yaitu MOL tapai dan MOL nasi basi serta MOL berbahan lainnya.
1. Mol Tapai
Mol tapai adalah bioaktivator yang bahan dasarnya terbuat dari tapai, baik tapai singkong maupun tapai ketan.
Adapun bahan-bahan yang perlu dipersiapkan sebelum membuat MOL tapai sebagai berikut:
·      Tapai singkong atau tapai ketan
·      Air bersih
·      Gula pasir
1 ons
± 1.000 ml
5 sendok makan

Adapun cara pembuatan MOL tapai sebagai berikut:
a.    Siapkan satu botol plastik bekas air mineral ukuran besar (1.500 ml) tanpa tutup. Masukkan tapai ke dalam botol tersebut.
b.    Isi air ke dalam botol berisi tapai hingga mendekati penuh.
c.    Masukan gula pasir ke dalam botol berisi tapai dan air.
d.   Kocok-kocok botol sebentar agar gula melarut.
e.    Biarkan botol terbuka tanpa tutup selama 4-5 hari agar MOL bisa bernafas.
f.     Setelah lima hari MOL sudah bisa digunakan. Hal ini ditandai dengan adanya aroma alkohol dari larutan MOL.
g.    Jika ingin “beternak” MOL, ambilah botol mineral kosong sejenis. Bagi rata cairan MOL ke dalam dua botol tersebut. Lalu, isi air ke dalam masing-masing botol tadi sampai penuh. Kemudian, masukkan gula ke masing-masing botol dengan takaran seperti di atas. Jika ingin memperbanyak MOL ke dalam botol-botol lain, lakukan dengan cara pembagian yang sama.
2.    MOL Nasi Basi
Nasi basi di rumah selalu jadi masalah. Biasanya, nasi basi ini dibuang sebagai sampai atau diberikan kepada ternak sebagai pakan. Cara lain untuk memanfaatkan nasi basi adalah dengan membuatnya menjadi bioaktivator.
Bahan-bahan yang digunakan sebagai berikut:
·      Nasi Basi
·      Air
·      Gula Pasir
Secukupnya
± 1.000 ml
5 sendok makan

Adapun pembuatan MOL nasi basi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a.    Kepal-kepal nasi basi sebesar bola pingpong.
b.    Letakan bola-bola nasi tersebut di dalam kardus bekas, lalu tutup dengan dedaunan (misalnya daun pisang) yang membusuk. Dalam tempo 3 hari, akan tumbuh jamur-jamur berwarna kuning, jingga, dan merah.
c.    Buat larutan gula dengan cara mencampur dan mengocok gula dengan air.
d.   Ambil bola-bola nasi yang telah ditumbuhi jamur, masukkan ke dalam wadah plastic, lalu campur dengan larutan secukupnya.
e.    Biarkan selama 1 minggu. Setelah satu minggu, cairan akan mengeluarkan bau seperti tapai. Hal itu menandakan bahwa cairan ini sudah bisa dipakai sebagai starter untuk membuat puppuk kandang.  

Aplikasi Pembuatan Pupuk Kandang dengan MOL
1.    Bahan
·      Kotoran Ternak
·      Serbuk Gergaji
·      Arang Sekam
·      Mikroorganisme Lokal (MOL)
·      Air
500 kg
400 kg
100 kg
2,5 litter
secukupnya

2.    Tahap Pembuatan
·      Siapkan terpal dengan ukuran secukupnya sebagai alas dasar. Kemudian, taburkan kotoran ternak dengan ketinggian 15-20 cm, tuburkan abu bakar dan serbuk gergaji di atasnya dan aduk hingga merata.
·      Buat larutan MOL dengan menuangkan 2,5 litter MOL dalam 10 litter air. Aduk hingga MOL terlarut dalam air.
·      Siramkan sedikit demi sedikit larutan MOL yang telah diramu sebelumnya. Untuk pembuatan 1 ton pupuk organic, diperlukan larutan MOL 2,5 litter. Aduk lagi bahan pupuk kandang dan larutan MOL.
·      Setelah bahan pupuk diaduk rata, adukan tersebut dikumpulkan hingga ketinggian 50-75 cm. Tutup adukan dengan terpal atau plastik hingga rapid an rapat. Sekitar 3-5 hari, bongkar adukan dan aduk ulang untuk mendapatkan hasil pupuk kandang yang baik. Setelah 7-10 hari, pupuk kandang tersebut siap digunakan. Ciri-cirinya apabila dikepal, tidak terasa panas dan remah. (dari berbagai sumber)

About Unknown

Hi there! I am Hung Duy and I am a true enthusiast in the areas of SEO and web design. In my personal life I spend time on photography, mountain climbing, snorkeling and dirt bike riding.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply