Reaksi tanah menunjukkan
sifat kemasaman atau alkalinitas tanah yang dinyatakan dengan nilai pH. Nilai
pH menunjukkan banyaknya konsentrasi ion hidrogen (H+) di dalam tanah. Makin
tinggi kadar ion H+ didalam tanah, semakin masam tanah tersebut.
Di dalam tanah selain H+ dan
ion-ion lain ditemukan pula ion OH-, yang jumlahnya berbanding terbalik dengan
banyaknya H+. pada tanah-tanah masam jumlah ion H+ lebih tinggi daripada OH-,
sedang pada tanah alkalis kandungan OH- lebih banyak daripada H+. Bila
kandungan H+ sama dengan OH- , maka tanah bereaksi netral yaitu mempunyai pH =
7.
Di Indonesia umumnya
tanahnya bereaksi masam dengan 4,0 – 5,5 sehingga tanah dengan pH 6,0 – 6,5
sering telah dikatakan cukup netral meskipun sebenarnya masih agak masam. Di
daerah rawa-rawa sering ditemukan tanah-tanah sangat masam dengan pH kurang
dari 3,0 yang disebut tanah sangat masam karena banyak mengandung asam sulfat.
Penyebab Tanah Masam
Tanah bereaksi masam (pH
rendah) adalah karena tanah kekurangan Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO), ini
disebabkan oleh:
1. Curah hujan tinggi, pada daerah dengan iklim tropika basah, dengan
curah hujan yang tinggi, secara alami tanah akan menjadi masam akibat pencucian
unsur hara yang ada.
2. Pupuk pembentuk asam, Pupuk nitrogen seperti Urea, ZA, Amonium
Sulfat, Kcl, ZK adalah pupuk yang mempunyai pengaruh mengasamkan tanah.
3. Drainase yang kurang baik, genangan air yang terus menerus pada
tanah yang berawa, tanah pada keadaan yang demikian selalu asam.
4. Adanya unsur berlebihan, Al (Alumunium), Fe (Besi) dan Cu
(Tembaga) dalam kadar yang berlebih, seperti di sekitar pegunungan verbek atau
daerah tambang nikel, besi dan tembaga selalu dijumpai tanah asam.
5. Proses dekomposisi bahan organik. Pada tanah berbahan organik
tinggi seperti pada tanah gambut selalu dijumpai tanah asam dengan pH rendah,
hal itu karena proses dekomposisi bahan organik yang dalam prosesnya akan
mengusir dan mengeluarkan unsur (Kalsium) CaO dari dalam tanah.
Ciri dan Jenis Tanah Masam (Sulfat Masam)
Tanah yang masam memiliki
ciri berbau busuk, permukaan air seperti ditutupi lapisan karat besi, dan
banyak tumbuh lumut. Jenis tanah dari lahan ini digolongkan juga sebagai tanah bermasalah,
yaitu tanah yang mempunyai sifat fisika, kimia, dan biologi yang lebih jelek dibandingkan dengan tanah mineral umumnya,
sehingga produktivitas lahan jenis tanah ini tergolong rendah, bahkan sangat
rendah.
Tanah sulfat masam dapat dibedakan
menjadi 2 golongan yaitu:
(1). Tanah sulfat masam potensial yang dicirinya antara lain lapisan pirit pada
kedalaman >50 cm dari permukaan tanah.
(2). Semua jenis tanah yang digolongkan sebagai tanah sulfat masam
aktual.
Adapun yang dimaksud dengan tanah sulfat masam potensial yang dicirikan oleh
warna kelabu, kemasaman sedang-sampai dengan masam (pH>4.0), sementara itu
yang dimaksud dengan tanah sulfat masam aktual yang dicirikan dengan warna
kecoklatan pada permukaan, dan sangat masam atau pH< 3,5 (Noor, 2004).
Tanah sulfat masam merupakan
tanah yang mengandung senyawa pirit (FeS2), banyak terdapat di daerah rawa,
pasang surut maupun lebak. Mikroorganisme sangat berperan dalam pembentukan
tanah tersebut. Pada kondisi tergenang senyawa tersebut bersifat stabil, namun
bila telah teroksidasi maka akan memunculkan problem bagi tanah, kualitas kimia
perairan dan biota-biota yang berada baik di dalam tanah itu sendiri maupun
yang berada di badan-badan air, di mana hasil
oksidasi tersebut tercuci ke perairan tersebut.
Akibat dari Tanah Masam
Tanah yang masam dapat
menyebabkan penurunan ketersediaan unsur hara bagi tanaman, meningkatkan dampak
unsur beracun dalam tanah, penurunan hasil tanaman, mempengaruhi fungsi penting
biota tanah yang bersimbiosis dengan tanaman seperti fiksasi nitrogen oleh
Rhizobium.
Mensvoort dan Dent (1998)
menyebutkan bahwa senyawa pirit (ferit) tersebut merupakan sumber masalah pada
tanah tersebut. Selain itu jika tanah ini dikeringkan atau teroksidasi, maka
senyawa pirit akan membentuk senyawa feri hidroksida Fe(OH)3 sulfat SO42- dan
ion hidrogen H+ sehingga tanah menjadi sangat masam.
Akibatnya kelarutan ion-ion
Fe2+, Al3+ dan Mn2+ bertambah di dalam tanah dan dapat bersifat racun bagi
tanaman. Ketersediaan fosfat menjadi berkurang karena diikat oleh besi atau
aluminium dalam bentuk besi fosfat atau aluminium fosfat. Biasanya bila tanah
masam kejenuhan basa menjadi rendah, akibatnya terjadi kekahatan unsur hara di
dalam tanah.
Cara menanggulangi masalah tanah masam
Pada prinsipnya ada 4
masalah aktual utama pada tanah masam, yaitu rendahnya kadar bahan
organik tanah dan kadar unsur hara, dangkalnya perakaran tanaman, kekeringan,
gangguan gulma alang-alang (Imperata
cylindrica) serta diperparah oleh erosi dan pencucian unsur hara.
Masalah-masalah tersebut
seringkali menyulitkan usaha tani untuk mencapai produksi yang tinggi secara
berkelanjutan. Tingkat produksi yang tinggi dapat dicapai melalui berbagai
upaya yang dapat mempertahankan kesuburan tanah, yakni
dengan penerapan sistem pengelolaan yang tepat.
Salah satu cara pengelolaan
yang terbukti dapat mempertahankan kesuburan tanah-tanah masam adalah dengan
menanam tanaman tahunan (pepohonan) bersama-sama dengan tanaman semusim dalam
sebidang lahan yang sama (kebun campuran).
Upaya-upaya pemecahan
masalah yang ditujukan untuk mendapat produksi yang tinggi secara berkelanjutan
seharusnya dilakukan tanpa mengakibatkan kerusakan (degradasi) pada sumberdaya
lahan. Dalam hal ini perlu diperhatikan fungsi tanah sebagai media tumbuh
tanaman dan fungsi tanaman dalam meminimalkan kehilangan tanah, air, dan
hara.
Penanganan Masalah Tanah Masam
Pada prinsipnya ada tiga
kelompok cara penanganan masalah tanah masam yang berhubungan dengan
pengelolaan kesuburan tanah dan pengendalian gulma di tingkat masyarakat, yaitu
cara kimia, cara fisik-mekanik, dan cara biologi.
Masing-masing cara memiliki
kelebihan dan kekurangan, sehingga dalam praktek ketiga cara tersebut
seringkali diterapkan secara bersama-sama.
1. Cara kimia
Cara kimia merupakan salah satu upaya pemecahan masalah kesuburan tanah dengan
menggunakan bahan-bahan kimia buatan. Beberapa upaya yang sudah dikenal adalah
pengapuran, pemupukan, dan penyemprotan herbisida.
A. Pengapuran
Pengapuran merupakan upaya pemberian bahan kapur ke dalam tanah masam dengan
tujuan untuk:
a) Menaikkan pH tanah
Nilai pH tanah dinaikkan sampai pada tingkat mana Al tidak bersifat racun lagi
bagi tanaman dan unsur hara tersedia dalam kondisi yang seimbang di dalam
tanah. Peningkatan pH tanah yang terjadi sebagai akibat dari pemberian kapur,
tidak dapat bertahan lama, karena tanah mempunyai sistem penyangga, yang
menyebabkan pH akan kembali ke nilai semula setelah beberapa waktu berselang.
b) Meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK)
KTK meningkat sebagai akibat dari peningkatan pH tanah. Namun peningkatan KTK
ini juga bersifat tidak tetap, karena sistem penyangga pH tanah tersebut di
atas.
c) Menetralisir Al yang meracuni tanaman.
Karena unsur Ca bersifat tidak mudah bergerak, maka kapur harus dibenamkan
sampai mencapai kedalaman lapisan tanah yang mempunyai konsentrasi Al tinggi.
Hal ini agak sulit dilakukan di lapangan, karena dibutuhkan tenaga dalam jumlah
banyak dan menimbulkan masalah baru yaitu pemadatan tanah.
Alternatif lain adalah
menambahkan dolomit (Ca, Mg(CO3)2) yang lebih mudah bergerak, sehingga mampu
mencapai lapisan tanah bawah dan menetralkan Al. Pemberian kapur seperti ini
memerlukan pertimbangan yang seksama mengingat pemberian Ca dan Mg akan
mengganggu keseimbangan unsur hara yang lain.
Tanaman dapat tumbuh baik,
jika terdapat nisbah Ca/Mg/K yang tepat di dalam tanah. Penambahan Ca atau Mg
seringkali malah mengakibatkan tanaman menunjukkan gejala kekurangan K,
walaupun jumlah K sebenarnya sudah cukup di dalam tanah. Masalah ini menjadi
semakin sulit dipecahkan, jika pada awalnya sudah terjadi kahat unsur K pada
tanah tersebut.
B. Pemupukan: penambahan
unsur hara
Pemupukan merupakan jalan termudah dan tercepat dalam menangani masalah kahat
hara, namun bila kurang memperhatikan kaidah-kaidah pemupukan, pupuk yang
diberikan juga akan hilang percuma. Pada saat ini sudah diketahui secara luas
bahwa tanah-tanah pertanian di Indonesia terutama tanah masam kahat unsur
nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K).
Oleh karena itu petani
biasanya memberikan pupuk N, P, K secara sendiri-sendiri atau kombinasi dari
ketiganya. Pupuk N mudah teroksidasi, sehingga cepat menguap atau tercuci
sebelum tanaman menyerap seluruhnya. Pupuk P diperlukan dalam jumlah banyak
karena selain untuk memenuhi kebutuhan tanaman juga untuk menutup kompleks
pertukaran mineral tanah agar selalu dapat tersedia dalam larutan tanah.
Pemupukan K atau unsur hara
lain dalam bentuk kation, akan banyak yang hilang kalau diberikan sekaligus,
karena tanah masam hanya mempunyai daya ikat kation yang sangat terbatas (nilai
KTK tanah-tanah masam umumnya sangat rendah). Unsur hara yang diberikan dalam
bentuk kation mudah sekali tercuci.
Supaya tujuan yang ingin
dicapai melalui pemupukan dapat berhasil dengan baik, maka harus diperhatikan
hal-hal berikut:
a). Waktu pemberian pupuk
Waktu pemberian pupuk harus diperhitungkan supaya pada saat pupuk diberikan
bertepatan dengan saat tanaman membutuhkannya, yang dikenal dengan istilah
sinkronisasi. Hal ini dimaksudkan agar tidak banyak unsur hara yang hilang
tercuci oleh aliran air, mengingat intensitas dan curah hujan di kawasan ini
sangat tinggi.
Waktu pemberian pupuk yang
tepat bervariasi untuk berbagai jenis pupuk dan jenis tanamannya. Pemupukan N
untuk tanaman semusim sebaiknya diberikan paling tidak dua kali, yaitu pada
saat tanam dan pada saat pertumbuhan maksimum (sekitar 1-2 bulan setelah
tanam). Sementara pupuk P dan K bisa diberikan sekali saja yaitu pada saat
tanam.
b). Penempatan Pupuk
Penempatan pupuk harus diusahakan berada dalam daerah aktivitas akar, agar
pupuk dapat diserap oleh akar tanaman secara efektif. Kesesuaian letak pupuk
dengan posisi akar tanaman disebut dengan istilah sinlokalisasi.
c). Dosis pupuk
Jumlah pupuk yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan tanaman, supaya pupuk
yang diberikan tidak banyak yang hilang percuma sehingga dapat menekan biaya
produksi serta menghindari terjadinya polusi dan keracunan bagi tanaman. Walaupun
pemupukan merupakan cara yang mudah dan cepat untuk mengatasi permasalahan
kahat (defisiensi) hara, namun terdapat beberapa kelemahan dari cara ini yang
harus dipertimbangkan dalam merencanakan program pemupukan.
Beberapa kelemahan dari
pengelolaan tanah secara kimia adalah: 1) Pemupukan membutuhkan biaya
tinggi karena harga pupuk mahal;
2) Penggunaan pupuk tidak dapat
menyelesaikan masalah kerusakan fisik dan biologi tanah, bahkan cenderung
mengasamkan tanah; 3) Pemupukan yang tidak tepat dan berlebihan menyebabkan pencemaran
lingkungan.
C. Penyemprotan herbisida
Tumbuhan pengganggu atau gulma yang tumbuh dalam lahan yang ditanami
menyebabkan kerugian karena mengambil unsur hara dan air yang seharusnya dapat
digunakan oleh tanaman. Oleh karena itu keberadaan dan pertumbuhan gulma harus
ditekan.
Cara kimia juga dipergunakan untuk menekan pertumbuhan gulma yang banyak
ditemukan pada tanah masam seperti alang-alang, yakni dengan memakai herbisida.
Pemakaian herbisida harus dilakukan secara tepat baik dalam hal jumlah (dosis),
waktu dan penempatannya, demikian pula harus disesuaikan antara macam herbisida
dengan gulma yang akan diberantas. Penggunaan herbisida yang berlebihan dapat
menyebabkan bahaya keracunan pada si pemakai dan pada produk pertanian yang
dihasilkan serta pencemaran lingkungan.
D. Pemberian
Bahan Organik
Bahan organik selain dapat
meningkatkan kesuburan tanah juga mempunyai peran penting dalam memperbaiki
sifat fisik tanah. Bahan organik dapat meningkatkan agregasi tanah, memperbaiki
aerasi dan perkolasi, serta membuat struktur tanah menjadi lebih remah dan
mudah diolah.
Bahan organik tanah melalui
fraksi-fraksinya mempunyai pengaruh nyata terhadap pergerakan dan pencucian
hara. Asam fulvat berkorelasi positif dan nyata dengan kadar dan
jumlah ion yang tercuci, sedangkan asam humat berkorelasi negatif dengan kadar
dan jumlah ion yang tercuci. Penyediaan bahan organik dapat pula
diusahakan melalui pertanaman lorong (alley
cropping).
Selain pangkasan tanaman
dapat menjadi sumber bahan organik tanah, cara ini juga dapat mengendalikan
erosi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman Flemingia sp. dapat meningkatkan pH tanah dan kapasitas tukar
kation serta menurunkan kejenuhan Al. Petani
menyadari bahwa pemberian pupuk organik dapat meningkatkan kesuburan tanah.
Menurut mereka, pengaruh pupuk organik dalam memperbaiki kesuburan tanah kurang
spontan akan tetapi pengaruhnya lebih tahan lama.
Sedangkan pupuk buatan
pengaruhnya spontan akan tetapi hanya tahan beberapa minggu atau bulan. Pupuk
organik yang digunakan adalah pupuk hijau, kotoran ternak, bagas, dan
sebagainya. Berdasarkan pengalaman bahwa pengusahaan tanaman semusim yang
sebagian besar biomasanya tidak dikembalikan, lebih cepat menguras zat makanan
yang ada di tanah, mereka mulai belajar mengembalikan sisa-sisa panen ke lahan.
E. Pengaturan
Sistem Tanam
Pengaturan sistem tanam
sebenarnya hanya bersifat untuk mencegah keasaman tanah atau mencegah kemasaman
tanah yang lebih parah. Hal ini berkaitan erat dengan artikel Maspary
yang berjudul Mengatasi Tanah Asem- asemen Pada Padi
Sawah. Pemberaan. Untuk mempertahankan kesuburan tanah, petani memberakan
lahan [Bahasa Jawa: bero] atau membiarkan semak belukar tumbuh di lahan yang
telah diusahakan beberapa musim.
Menurut mereka, tanaman akan
tumbuh lebih baik pada lahan yang sebelumnya diberakan. Bera dengan hanya
mengandalkan suksesi alami memerlukan waktu lebih lama untuk mengembalikan
kesuburan tanah.
Tumpang gilir:
pengusahaan satu jenis tanaman semusim saja selama tiga tahun berturut-turut
menyebabkan tanah menjadi “kurus” dan “cepat panas”. Menurut pengamatan petani,
jenis tanaman pangan yang banyak menguras zat makanan dalam tanah [Bhs.Jawa :
ngeret lemah] adalah ubikayu, ketela rambat, dan kacang tanah.
Tumpangsari. Beberapa petani
juga melakukan tumpangsari di lahan mereka. Pada
umumnya dasar keputusan petani untuk memilih sistem tumpangsari adalah karena
alasan ekonomi, bukannya kesadaran untuk mempertahankan kesuburan tanah.
Misalnya pendapatan petani dari hasil tumpangsari jagung dan padi ternyata
lebih besar dari hasil jagung atau padi monokultur.
Pencegahan erosi. Pada
dasarnya petani menyadari pentingnya pencegahan erosi di lahan mereka, terutama
pada lahan yang curam. Beberapa usaha yang telah dicoba adalah dengan membuat
guludan sejajar kontur atau menggunakan batang pohon yang ditebang pada saat
pembukaan lahan sebagai teras-teras akan tetapi karena intensitas curah hujan
yang tinggi serta struktur tanah yang kurang mantap menyebabkan guludan
tersebut mudah longsor.
Sebagian petani ada yang
membuat guludan tegak lurus arah kontur, sehingga air limpasan bisa mengalir
lebih cepat. Cara ini memang bisa mengurangi kerusakan guludan dan mempercepat
pematusan karena tanaman tertentu tidak menyukai tanah yang terlalu basah,
tetapi pengikisan tanah (erosi) tetap terjadi.
F. Pemberian
Mikroorganisme Pengurai
Terdapatnya bahan organik
yang belum terurai juga akan menyumbangkan tingkat keasaman tanah, pristiwa ini
sering Maspary
lihat pada tanah-tanah sawah yang terlalu cepat pengerjaannya. Pemberian
mikroorganisme pengurai akan mempercepat dekomposisi bahan organik dalam tanah
sehingga akan membantu ketersediaan dan keseimbangan unsur hara. Selain itu
perombakan bahan organik juga akan menyeimbangkan KTK tanah.
7. Pengaruh
Ph Terhadap Pertumbuhan Tanaman
1. Menentukan
mudah tidaknya ion-ion unsur hara diserap oleh tanaman. Pada umumnya unsur hara
akan mudah diserap tanaman pada pH 6-7, karena pada pH tersebut sebagian besar
unsur hara akan mudah larut dalam air.
2. Derajat
pH dalam tanah juga menunjukkan keberadaan unsur-unsur yang bersifat racun bagi
tanaman. Jika tanah masam akan banyak ditemukan unsur alumunium (Al) yang
selain meracuni tanaman juga mengikat phosphor sehingga tidak bisa diserap
tanaman. Selain itu pada tanah masam juga terlalu banyak unsur mikro yang bisa
meracuni tanaman. Sedangkan pada tanah basa banyak ditemukan unsur Na (Natrium)
dan Mo (Molibdenum).
3. Kondisi
pH tanah juga menentukan perkembangan mikroorganisme dalam tanah. Pada pH 5,5 –
7 jamur dan bakteri pengurai bahan organik akan tumbuh dengan baik. Demikian
juga mikroorganisme yang menguntungkan bagi akar tanaman juga akan berkembang
dengan baik.
Pengaruh tingkatan pH tanah
terhadap tanaman adalah sebagai berikut:
- pH di bawah
4,5
(terlalu asam), menyebabkan akar rusak sehingga kualitas dan jumlah panen
turun. Terlihat pada saat perubahan tanaman dari fase vegetatif ke generatif.
- pH 5,5
sampai 6 (rata-rata tanah di Indonesia), terdapat
unsur hara yang optimum untuk tanaman.
- pH diatas 6, pada
tingkatan ini tanaman akan terlalu vegetatif. Hal ini tidak berpengaruh pada
kualitas buah karena berada di musim yang tidak tepat.
- Menaikkan
atau menurunkan pH tanah juga berguna untuk pengendalian penyakit, pH tanah
diubah agar tidak sesuai dengan kebutuhan pathogen, biasanya untuk tanaman
umbi-umbian seperti kentang.
Kesimpulan
1. Reaksi tanah menunjukkan keasaman dan kebasaan tanah dan
dinyatakan sebagai pH. Keasaman tanah ditentukan oleh kadar atau kepekatan ion
hidrogen yang beredar di dalam tanah tersebut. Bila kepekatan ion hidrogen (H+
) di dalam tanah tinggi maka tanah disebut asam Sebaliknya, bila kepekatan ion
hidrogen terlalu rendah maka tanah disebut basa. Pada kondisi ini kadar kation
OH‑ lebih tinggi dari H+.
2. Reaksi tanah dibedakan menjadi kemasaman (reaksi tanah) aktif dan
potensial. Reaksi tanah aktif ialah yang diukurnya konsentrasi hidrogen yang
terdapat bebas dalam larutan tanah. Reaksi tanah potensial ialah banyaknya
kadar hidrogen dapat tukar baik yang terjerap oleh kompleks koloid tanah maupun
yang terdapat dalarn larutan.Tanah masam karena kandungan H+ yang tinggi dan
banyak ion AL3+ yang bersifat masam karena dengan air ion tersebut dapat
menghasilkan H+. Di daerah rawa‑rawa atau tanah gambut, tanah masam umumnya
disebabkan oleh kandungan asam sulfat yang tinggi.
3. Pengapuran merupakan salah satu cara untuk memperbaiki tanah yang
bereaksi asam atau basa. Tujuan dari pengapuran adalah untuk menaikkan pH tanah
sehingga karenanya unsur‑unsur hara menjadi lebih tersedia, memperbaiki
struktur tanahnya sehingga kehidupan organisme dalam tanah lebih giat, dan
menurunkan kelarutan zat‑zat yang sifatnya meracuni tanaman dan unsur lain
tidak banyak terbuang.
Saran
Untuk penanaman tanaman
perlu memperhatikan kondisi tanahnya, karena tanah sangat berpengaruh dalam
pertumbuhan tanaman itu sendiri, jika tanahnya terlalu masam atau terlalu
alkalis maka peetumbuhanya akan terhambat dan bisa menyebabkan kematian akibat
unsur hara tanaman dalam tanah sedikit atau kurang.
Sumber :
worldagroforestry.org, pupukdsp.com, doctortani.com, repository.usu.ac.id
editor web: Kominfo-(eip).
Tanah yang selalu basah atau tanah lembab cenderung akan menjadi tanah yang masam ya pak? perkenalkan kami PT.Caturmanunggal Elektromekanik menghadirkan kubus apung untuk berbagai keperluan dibidang kemaritiman seperti : Dermaga Apung, dibuat dengan Kubus Apung HDPE yang terbuat dari plastik HDPE yang dapat mengapung, kuat dan ramah lingkungan. Harga Kubus Apung HDPE dan Harga Dermaga Apung HDPE atau Harga Ponton Apung HDPE sangat bervariasi tergantung dari tingkat kesulitan, lokasi pembuatan dan luas area kubus apungnya dan bbrp hal lainnya. Kubus Apung dan Aksesories yang kami produksi sudah mendapatkan Jaminan Kualitas dan Sertifikasi dari beberapa lembaga resmi pemerintah untuk dijadikan Cafe Terapung dan Restoran Terapung dan terbukti 20 tahun tanpa ada kerusakan pada produk kami. Jadi tunggu apalagi, segera klik www.flotkubusapung.com untuk keterangan lengkap dan free konsultasi desain yang Anda inginkan.
BalasHapusInformasinya lengkap dan bermanfaat Pak Hasanudin. perkenalkan kami CV.Mandiri Jaya Beton merupakan distributor pembelian beton readymix produksi PT.SCG.Jayamix wilayah JaBoDeTaBek, cek harga beton jayamix << disini, atau buat yang tinggal di Bogor cek harga jayamix bogor << disini atau buat yang yng tinggal di daerah bekasi cek harga jayamix bekasi << disini. Kami juga penyedia jasa pengaspalan jalan, jasa pengaspalan hotmix, jasa pengaspalan murah kontraktor yang menyediakan jasa pemborong aspal, jasa pengaspalan jakarta Bogor, Depok, Tangerang & Bekasi yang berpengalaman
BalasHapusHalo Bossku ^^
BalasHapusSegera Daftarkan ID di ibu21,com
Menyediakan 8 Permainan Hanya Dengan 1 ID
Serta Tersedia Promo Menarik
Bonus Turn Over Terbesar
Bonus Refferal Seumur Hidup
Minimal Deposit Hanya 25Rb
BBM : csibuqq
WA : +855 88 780 6060
Di Tunggu Kehadirannya Bossku ^^
sangat bagus kak untuk infonya
BalasHapuslogo oriflame indonesia